Sejarah Singkat KKSS Merawat Identitas di Tanah Rantau

Table of Contents

Oleh: [Intan Alsas]

Banyak suku di Indonesia dikenal karena semangat merantaunya, salah satunya adalah masyarakat Sulawesi Selatan. Di berbagai sudut negeri, bahkan hingga luar negeri, kita dapat menjumpai warga Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja yang hidup berdampingan dengan masyarakat setempat dan berkontribusi aktif dalam kehidupan sosial, ekonomi, hingga politik. Dalam semangat menjaga jati diri dan merawat kebersamaan itulah lahir organisasi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Awal Mula Berdirinya KKSS

KKSS didirikan secara resmi pada 12 November 1976 di Jakarta, dengan nama awal Badan Musyawarah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BM-KKSS). Organisasi ini lahir dari keprihatinan dan harapan para tokoh perantau asal Sulawesi Selatan yang melihat pentingnya menjaga nilai-nilai kekeluargaan, solidaritas, serta pelestarian budaya di tengah kehidupan perantauan yang semakin kompleks.

Salah satu tokoh penting di balik lahirnya KKSS adalah Prof. DR. H. A. Mattulada, seorang cendekiawan dan budayawan Bugis yang punya peran besar dalam membangun jembatan antara identitas kedaerahan dan nasionalisme Indonesia.

Perubahan Nama dan Visi Baru

Seiring perjalanan waktu dan dinamika sosial, nama organisasi ini disederhanakan menjadi Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) pada Mubes KKSS di Makassar tahun 2006. Perubahan ini dimaksudkan untuk lebih menyederhanakan struktur dan memperkuat posisi KKSS sebagai organisasi modern yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan.

KKSS kini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tapi juga pusat konsolidasi sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan politik bagi warganya di berbagai daerah.

Tujuan dan Kiprah Nyata KKSS

KKSS hadir dengan tujuan yang jelas dan strategis, di antaranya:

  • Menjalin kerukunan dan solidaritas antarsesama warga Sulawesi Selatan di tanah rantau.
  • Melestarikan budaya dan tradisi luhur, termasuk bahasa, adat, dan nilai-nilai kearifan lokal.
  • Meningkatkan kualitas hidup anggota, melalui program-program sosial, pendidikan, dan ekonomi.
  • Menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan nasional.

KKSS juga aktif dalam kegiatan sosial seperti bantuan bencana, beasiswa, pelatihan kewirausahaan, hingga advokasi hukum bagi anggotanya yang mengalami masalah di perantauan.

Struktur Organisasi dan Lembaga Otonom

Sebagai organisasi besar, KKSS memiliki struktur yang tersebar dari tingkat pusat hingga luar negeri. Tak hanya itu, KKSS juga membina lembaga-lembaga otonom yang mewakili berbagai kelompok masyarakat, seperti:

  • IWSS (Ikatan Wanita Sulawesi Selatan)
  • IPSS (Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan)
  • HPSS (Himpunan Pengusaha Sulawesi Selatan)
  • Forum Generasi Muda KKSS, dan lain-lain.

Lembaga-lembaga ini memperkuat daya jangkau KKSS sekaligus membuka ruang partisipasi lebih luas bagi seluruh generasi.

Merawat Identitas di Tengah Perubahan

Dalam arus globalisasi yang terus berubah, KKSS hadir sebagai jangkar budaya yang mengingatkan anak-anak Sulawesi Selatan agar tidak tercerabut dari akar identitasnya. Namun lebih dari itu, KKSS juga membuktikan bahwa menjaga warisan budaya bukan berarti menutup diri dari perubahan, justru menjadi landasan kuat untuk melangkah ke masa depan dengan percaya diri.

Penutup

Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) bukan hanya simbol kekompakan suku, tetapi juga contoh nyata bagaimana nilai-nilai lokal dapat menjadi kekuatan sosial yang bersinergi dalam kehidupan berbangsa. Dengan semangat "Sipakatau, Sipakalebbi, dan Sipakainge", KKSS terus bergerak membangun masa depan yang lebih baik untuk tanah rantau dan tanah leluhur.

Struktur Inti BPP KKSS 2025–2030

  • Ketua Umum: Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman
    Terpilih secara aklamasi dalam Mubes XII di Makassar, 11 April 2025 

  • Sekretaris Jenderal: Abdul Kadir Karding
    Diangkat resmi saat pelantikan di Jakarta, 22 Juni 2025

  • Bendahara Umum: Dzulfikar Ahmad Tawalla

  • Wakil Ketua Umum:
    Terdapat 25 wakil ketua umum, yang mencakup perwakilan dari BPW (Badan Pengurus Wilayah) dan lembaga otonom (IPSS, IWSS, HPSS, Forum Generasi Muda, dll)

#KKSS #SulawesiSelatan #DiasporaBugis #OrganisasiPerantau #BudayaBugisMakassar

_______________

Posting Komentar