Kisah Nabi Musa a.s Berguru Kepada Khidr, Kisah Dalam Al-Qur'an

Table of Contents
Perjalanan Nabi Musa dan Khidr (QS. Al-Kahfi 60–78)

Perjalanan Nabi Musa dan Khidr

Terjemahan QS. Al-Kahfi: 60–78

Nabi Musa alaihissalam, seorang nabi ulul azmi yang memimpin Bani Israil. Pada suatu ketika ia ditanya oleh seseorang dari kaumnya, "Siapakah orang yang paling berilmu?" Musa menjawab, "Aku." Namun Allah SWT menegurnya karena tidak mengembalikan ilmu itu kepada Allah. Lalu Allah SWT memberitahu Nabi Musa bahwa ada seorang hamba yang lebih berilmu, yaitu Khidr.

Terjemahan QS. Al-Kahfi: 60–78

  1. 60. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, "Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua laut atau aku akan berjalan (terus) bertahun-tahun."
  2. 61. Ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut, mereka lupa ikan mereka, lalu (ikan itu) melompat mengambil jalan ke laut itu dan menghilang.
  3. 62. Ketika mereka telah melewati tempat itu, Musa berkata kepada pembantunya, "Bawalah kemari makanan kita. Sungguh, kita benar-benar telah merasa letih karena perjalanan kita ini."
  4. 63. Dia menjawab, "Tahukah engkau ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi? Sesungguhnya aku lupa (bercerita tentang) ikan itu. Dan tidak ada yang membuatku lupa untuk mengingatnya kecuali setan. (Ikan) itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh."
  5. 64. Musa berkata, "Itulah yang kita cari." Lalu keduanya kembali menyusuri jejak mereka semula.
  6. 65. Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang dari hamba-hamba Kami yang telah Kami anugerahi rahmat dari sisi Kami, dan telah Kami ajarkan ilmu dari sisi Kami.
  7. 66. Musa berkata kepadanya, "Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?"
  8. 67. Dia menjawab, "Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku."
  9. 68. "Bagaimana engkau akan sanggup bersabar atas sesuatu yang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentangnya?"
  10. 69. Musa berkata, "Insya Allah, engkau akan mendapatiku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun."
  11. 70. Dia berkata, "Jika engkau mengikutiku, maka janganlah engkau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri yang memberitahukannya kepadamu."
  12. 71. Maka berjalanlah keduanya. Hingga ketika mereka menaiki sebuah perahu, dia (Khidr) melubanginya. Musa berkata, "Apakah engkau melubanginya untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat suatu kesalahan yang besar."
  13. 72. Dia (Khidr) berkata, "Bukankah sudah aku katakan bahwa engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku?"
  14. 73. Musa berkata, "Janganlah engkau menghukumku karena kelupaanku, dan janganlah engkau membebaniku dengan kesulitan dalam urusanku."
  15. 74. Kemudian, keduanya berjalan hingga ketika mereka berjumpa dengan seorang anak, dia (Khidr) membunuhnya. Musa berkata, "Mengapa engkau membunuh jiwa yang suci, bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau benar-benar telah melakukan sesuatu yang sangat mungkar!"
  16. 75. Dia (Khidr) berkata, "Bukankah sudah aku katakan kepadamu bahwa engkau tidak akan mampu bersabar bersamaku?"
  17. 76. Musa berkata, "Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, jangan lagi engkau memperbolehkan aku menyertaimu. Sungguh, engkau telah mencapai batas dalam memberikan uzur kepadaku."
  18. 77. Maka keduanya berjalan, hingga ketika sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka tidak mau menjamu keduanya. Kemudian mereka mendapati sebuah dinding (rumah) yang hampir roboh, lalu dia (Khidr) menegakkannya. Musa berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu."
  19. 78. Dia (Khidr) berkata, "Inilah (waktu) perpisahan antara aku dan engkau. Aku akan memberitahukan kepadamu makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya."

© 2025 TafsirQS.com – Seluruh hak cipta dilindungi

Posting Komentar