Kembalinya Bangsa Yahudi ke Israel : Persfektif Taurat, Injil dan Al-Qur'an

Table of Contents
Menelusuri Nubuat Kembalinya Bangsa Israel ke Tanah yang Dijanjikan

Perspektif Taurat, Injil, dan Al-Qur’an dalam Konteks Sejarah dan Geopolitik Modern

Nubuat tentang kembalinya bangsa Israel ke tanah yang dijanjikan adalah tema penting yang ditemukan di tiga kitab suci besar: Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Tema ini tidak hanya menjadi bagian dari keyakinan spiritual, tetapi juga terkait erat dengan sejarah panjang dan perkembangan geopolitik masa kini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas ayat demi ayat dari ketiga kitab suci tersebut untuk memahami konteks nubuat, latar belakang sejarah, dan bagaimana hal itu beresonansi dalam dinamika dunia modern.


Taurat

1. Kejadian 12:1–7

"TUHAN berfirman kepada Abram: 'Pergilah dari negerimu, dari sanak saudaramu, dan dari rumah bapamu, ke tanah yang akan Kutunjukkan kepadamu... Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau.'"

Ayat ini merupakan panggilan pertama Allah kepada Abraham (dulu bernama Abram). Ini adalah fondasi janji kepemilikan tanah Kanaan bagi keturunannya. Perintah untuk meninggalkan tanah asal disertai janji berkat yang menjadi titik awal sejarah dan identitas bangsa Israel. Kejadian ini diperkirakan terjadi sekitar tahun 2000 SM.

2. Kejadian 15:18–21

"Pada hari itu TUHAN membuat perjanjian dengan Abram, dengan berfirman: 'Kepada keturunanmu Aku memberikan negeri ini...'"

Perjanjian Allah dengan Abraham ini memperjelas batas wilayah yang dijanjikan kepada keturunannya. Janji ini memperkuat dasar teologis dan historis klaim tanah oleh bangsa Israel.

3. Ulangan 30:3–5

"TUHAN Allahmu akan memulihkan keadaanmu dan mengumpulkan kamu kembali dari semua bangsa ke mana kamu telah tercerai-berai..."

Ayat ini menjadi nubuat pemulihan bangsa Israel setelah masa pembuangan ke Babilonia. Pada 538 SM, setelah kekalahan Babilonia oleh Persia, bangsa Israel kembali ke tanah leluhur mereka sesuai nubuat ini.

4. Yesaya 43:5–6

"Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau... Aku akan mengumpulkan anak-anakmu dari negeri-negeri jauh..."

Nubuat ini menegaskan kembali janji pemulihan dan pengumpulan bangsa Israel dari pembuangan dan pengasingan mereka di berbagai negeri, memberikan harapan akan kebangkitan kembali mereka di tanah asal.


Injil

1. Matius 24:31

"Dan Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang keras, dan mereka akan mengumpulkan anak-anak Allah dari keempat penjuru bumi."

Ayat ini menggambarkan pengumpulan umat pilihan dari seluruh penjuru dunia sebagai bagian dari akhir zaman. Ini juga menegaskan konsep pemulihan umat pilihan secara spiritual dan fisik ke tanah leluhur.

2. Lukas 21:24

"Mereka akan jatuh oleh pedang dan dibawa sebagai tawanan ke semua bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa sampai genap waktunya."

Ini merujuk pada kehancuran Yerusalem oleh Romawi pada tahun 70 M dan masa pendudukan bangsa asing yang berlangsung selama berabad-abad, yang baru berakhir saat penguasaan kembali Yerusalem Timur oleh Israel pada tahun 1967.

3. Roma 11:25–26

"Karena aku tidak mau kamu tidak tahu rahasia ini, supaya kamu jangan menyangka dirimu lebih utama daripada orang lain... Seluruh Israel akan diselamatkan."

Ayat ini menjadi dasar bagi pandangan eskatologis bahwa keselamatan dan pemulihan Israel adalah bagian dari rencana akhir zaman yang lebih besar. Ini kerap menjadi referensi bagi komunitas Kristen yang mendukung Israel modern.


Al-Qur’an

1. QS. Al-Ma’idah (5):21

"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditetapkan Allah bagimu..."

Seruan Nabi Musa kepada Bani Israil agar mereka memasuki tanah yang dijanjikan sebagai bagian dari janji Allah. Ayat ini menguatkan kesinambungan janji tanah suci dalam tradisi Islam.

2. QS. Al-Isra’ (17):4–7

"Dan sesungguhnya telah Kami tetapkan kepada Bani Israil dalam Kitab itu: 'Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di bumi dua kali dan akan melampaui batas dengan sangat besar.' Maka apabila datang waktu janji yang pertama, Kami mengutus hamba-hamba Kami..."

Ayat ini merujuk pada dua peristiwa besar kerusakan dan hukuman yang menimpa Bani Israil: pembuangan ke Babilonia pada 586 SM dan kehancuran Yerusalem oleh Romawi pada 70 M, diikuti janji pemulihan mereka.

3. QS. Al-Isra’ (17):104

"Dan Kami katakan sesudah itu kepada Bani Israil: 'Huniilah negeri ini...'..."

Janji pengumpulan kembali Bani Israil dari berbagai negeri, yang dalam konteks modern dapat dilihat dari Deklarasi Balfour tahun 1917, berdirinya negara Israel pada 1948, dan gelombang migrasi aliyah yang terus berlangsung.


Ringkasan Nubuat dan Peristiwa Historis

Kitab Suci / Nubuat Isi Nubuat Peristiwa Sejarah Lampau Peristiwa Modern
Taurat (Kejadian 12:1–7; 15:1–21) Janji tanah Kanaan kepada Abraham & keturunannya. ±2000 SM – Janji Allah; pembagian tanah. Klaim historis & teologis atas Palestina.
Taurat (Ulangan 30:3–5; Yesaya 43; Yeremia 31) Pemulihan Israel dari ujung bumi setelah pembuangan. 538 SM – Kembali dari pembuangan Babilonia. Migrasi Yahudi global (Aliyah).
Injil (Matius 24:31; Lukas 21:24) Pengumpulan umat pilihan dari empat penjuru; Yerusalem diinjak bangsa asing sampai genap waktunya. 70 M – Yerusalem dihancurkan oleh Roma. 1967 – Israel menguasai Yerusalem Timur.
Injil (Roma 11:25–26) Seluruh Israel akan diselamatkan setelah masuknya bangsa-bangsa lain. Penafsiran eskatologis abad pertama. Pandangan Kristen Zionis tentang Israel modern.
Al-Qur’an (QS. Al-Ma’idah [5]:21) Seruan Musa agar Bani Israil memasuki tanah suci. Masa Nabi Musa. Referensi teologis dalam wacana politik kontemporer.
Al-Qur’an (QS. Al-Isra’ [17]:4–7, 104) Janji pemulihan dan pengumpulan kembali Bani Israil dari pembuangan. Pembuangan Babilonia, kehancuran Yerusalem. Berdirinya negara Israel dan migrasi aliyah.

Posting Komentar