Israel Dikeroyok Bangsa-Bangsa: Perspektif Al-Qur'an & Alkitab
Rangkupan redaksi tentang opini akhir zaman
Fenomena modern di mana Israel tampak dikeroyok oleh banyak bangsa memiliki gema dalam tradisi-teks suci. Baik Al-Qur'an maupun Alkitab memosisikan Yerusalem dan bangsa Israel sebagai pusat konflik yang bersifat eskatologis — yaitu berhubungan dengan akhir zaman — dan menyebut munculnya koalisi bangsa-bangsa (sering dikaitkan dengan Gog & Magog / Ya'juj dan Ma'juj) yang mengancam, namun pada akhirnya Allah berintervensi.
1. Perspektif Al-Qur'an
a. Bertanyalah kepada ahli dzikir — QS. An-Nahl (16):43
"Kami tidak mengutus sebelum engkau melainkan laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka, bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui."
b. Mukjizat & kitab-kitab terdahulu — QS. An-Nahl (16):44
"(Kami mengutus mereka) dengan bukti-bukti yang nyata dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu az-Zikr (Al-Qur'an) agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan agar mereka berpikir."
c. Bertanyalah kepada rasul-rasul sebelumnya — QS. Az-Zukhruf (43):45
"Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum engkau: 'Apakah Kami jadikan selain (Allah) Yang Maha Pengasih itu berhala-berhala yang disembah?'"
Catatan: ayat-ayat di atas menegaskan kesinambungan wahyu dan memberi dasar bagi umat Islam untuk merujuk kepada kitab-kitab sebelumnya (Taurat & Injil) saat menafsirkan tanda-tanda akhir zaman.
2. Nubuat dalam Alkitab (Perjanjian Lama & Baru)
a. Yerusalem sebagai pusat konflik — Zakharia (Zechariah) 12:2–3
KJV (King James Version): "Behold, I will make Jerusalem a cup of trembling unto all the people round about... And in that day will I make Jerusalem a burdensome stone for all people... and all that burden themselves with it shall be cut in pieces, though all the people of the earth be gathered together against it."Terjemahan ringkas (ID): "Aku akan menjadikan Yerusalem sebagai bejana yang memabukkan bagi segala bangsa di sekelilingnya... siapa pun yang mencoba mengangkatnya akan tertimpa malapetaka, meski seluruh bangsa berkumpul melawannya."
b. Penghakiman di Lembah Yosafat — Yoel (Joel) 3:2
KJV: "I will also gather all nations, and will bring them down into the valley of Jehoshaphat, and will plead with them there for my people and for my heritage Israel..."Terjemahan ringkas (ID): "Aku akan mengumpulkan semua bangsa ke lembah Yosafat; di sana Aku akan mengadili mereka karena perkara umat-Ku Israel."
c. Yerusalem dikepung — Lukas (Luke) 21:20–24
KJV: "But when ye shall see Jerusalem compassed with armies, then know that the desolation thereof is nigh..."Terjemahan ringkas (ID): "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara, ketahuilah kehancurannya sudah dekat..."
d. Harmagedon — Wahyu (Revelation) 16:14–16
KJV: "For they are the spirits of devils, working miracles, which go forth unto the kings of the earth and of the whole world, to gather them to the battle of that great day of God Almighty... And he gathered them together into a place called in the Hebrew tongue Armageddon."Terjemahan ringkas (ID): "Roh-roh jahat mengumpulkan raja-raja dunia untuk berperang pada hari besar Allah... mereka dikumpulkan di tempat yang disebut Harmagedon."
3. Gog & Magog (Ya'juj dan Ma'juj)
a. Dalam Al-Qur'an — Kisah Dzulqarnain (QS. Al-Kahf 18:94–98)
"Mereka berkata: 'Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj membuat kerusakan di muka bumi; dapatkah engkau membuatkan benteng antara kami dan mereka?' ... Dzulqarnain berkata: 'Ini adalah rahmat dari Tuhanku; dan apabila datang janji Tuhanku (masa akhir) niscaya Dia akan menjadikannya luluh-lantak.'"
b. Dalam Perjanjian Lama — Yehezkiel (Ezekiel) 38–39
KJV (Ezekiel 38:2–4): "Son of man, set thy face against Gog... and say, Thus saith the Lord God; Behold, I am against thee, O Gog, the chief prince of Meshech and Tubal..."Terjemahan ringkas (ID): "Gog dari tanah Magog akan memimpin suatu kumpulan bangsa besar untuk menyerang tanah Israel; tetapi Tuhan berfirman Ia akan melawannya."
c. Dalam Perjanjian Baru — Wahyu 20:7–9
KJV: "And when the thousand years are expired, Satan shall be loosed out of his prison, And shall go out to deceive the nations... to gather them together to battle: the number of whom is as the sand of the sea. And they went up on the breadth of the earth, and compassed the camp of the saints about, and the beloved city..."Terjemahan ringkas (ID): "Setelah seribu tahun, Iblis dibebaskan; ia menyesatkan bangsa-bangsa — Gog & Magog — mereka mengepung perkemahan orang-orang kudus dan kota yang terkasih (sering ditafsirkan sebagai Yerusalem)."
Pada garis besarnya: Al-Qur'an berbicara tentang Ya'juj dan Ma'juj yang dirantai dan suatu saat dilepaskan; Alkitab menyebut Gog & Magog sebagai kekuatan yang dikumpulkan untuk menyerang Israel, dan keduanya sering dipetakan oleh para ulama dan penafsir eskatologis sebagai manifestasi koalisi bangsa-bangsa akhir zaman.
4. Analisis dan Benang Merah
- Yerusalem sebagai titik sentral konflik: Zakharia dan kitab-kitab nabi menempatkan Yerusalem sebagai pemicu ketegangan duniawi. Al-Qur'an meminta rujukan pada wahyu sebelumnya, sehingga pola ini mendapat dukungan lintas kitab.
- Koalisi bangsa-bangsa: Gog & Magog (atau Ya'juj & Ma'juj) berperan sebagai simbol atau aktor koalisi besar yang menyerang umat Allah, sebuah motif yang muncul di Yehezkiel, Wahyu, dan dirujuk secara tematik di Al-Qur'an.
- Kemenangan ilahi akhir: Dalam semua teks, meski ancaman nampak global dan dahsyat, penyelesaian terakhir adalah intervensi dan penghakiman dari Tuhan.
- Peran historis dan simbolis: Banyak penafsir menekankan bahwa beberapa peristiwa (mis. 70 M) merupakan tergenapan historis parsial yang mengulangi pola eskatologis hingga klimaks akhir zaman.
Kesimpulan
Fenomena modern yang tampak seperti "Israel dikeroyok bangsa-bangsa" memiliki akar naratif dalam tradisi kitab suci: baik Al-Qur'an maupun Alkitab mengandung unsur nubuat dan tanda-tanda yang mengarah pada pengumpulan bangsa-bangsa melawan Yerusalem. Gog & Magog / Ya'juj & Ma'juj menjadi bagian sentral dari narasi ini, berperan sebagai simbol koalisi global yang akhirnya dihakimi oleh Tuhan.
Catatan:
Artikel ini masih bersifat proses menelaah berbagai sumber, akan terus dikembangkan sesuai temuan-temuan baru.
Posting Komentar