Kaisar Romawi Merubah Nama Yehuda & Israel menjadi Palestina
Nama Palestina yang kita kenal hari ini lahir dari perjalanan sejarah panjang. Dari kerajaan Nabi Daud dan Sulaiman, perpecahan Israel-Yehuda, penaklukan imperium besar, hingga akhirnya Romawi mengganti nama wilayah itu menjadi Syria Palaestina. Perubahan ini bukan sekadar administrasi, tetapi strategi politik untuk menghapus identitas Yahudi di tanah leluhur mereka.
Kerajaan Daud dan Sulaiman (abad ke-10 SM)
Sekitar tahun 1000 SM, Nabi Daud a.s. mendirikan kerajaan berpusat di Yerusalem. Putranya, Nabi Sulaiman (970–930 SM), membawa kerajaan ini ke puncak kejayaan dengan pembangunan Bait Suci[1]. Meskipun demikian, arkeolog modern masih memperdebatkan eksistensi “Kerajaan Bersatu”. Israel Finkelstein dan Neil Silberman menilai bahwa gambaran Alkitab lebih bernuansa teologis ketimbang catatan sejarah murni[2].
Perpecahan Israel dan Yehuda (sekitar 930 SM)
Setelah wafatnya Sulaiman, kerajaan terpecah dua: Israel di utara dengan ibu kota Samaria, dan Yehuda di selatan dengan Yerusalem[3]. Perpecahan ini menandai lahirnya dua identitas politik yang berbeda.
Penaklukan Asyur dan Babilonia
Pada 722 SM, Asyur menaklukkan kerajaan Israel dan sepuluh suku utara “hilang” dari sejarah — dikenal sebagai the lost tribes[4]. Lalu pada 586 SM, Babilonia menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci, serta membawa orang Yehuda ke pembuangan[5].
Dari Persia ke Yunani, lalu Romawi
Ketika Persia menaklukkan Babilonia pada 539 SM, Yehuda dijadikan provinsi Yehud. Setelah Aleksander Agung datang (332 SM), kawasan itu masuk ke pengaruh Yunani. Orang Yahudi sempat mendirikan negara merdeka melalui Dinasti Hasmonean (140–37 SM), namun sejak 63 SM, Romawi mengambil alih dan menamai wilayah itu Iudaea[6].
Dari Yudea ke Palestina (Era Romawi, 135 M)
Puncak perubahan terjadi setelah pemberontakan besar Yahudi melawan Romawi. Pada 70 M, Kaisar Titus menghancurkan Yerusalem dan Bait Suci Kedua. Pemberontakan terakhir, yang dipimpin Bar Kokhba (132–135 M), berakhir dengan kekalahan telak Yahudi. Sebagai hukuman, Kaisar Hadrian mengganti nama provinsi Iudaea menjadi Syria Palaestina. Para sejarawan menyebut perubahan nama ini sebagai langkah politik untuk memutuskan keterikatan Yahudi dengan tanah itu[7]. Goodman menegaskan bahwa ini adalah upaya Romawi “mende-Judaisasi” wilayah tersebut[8].
Istilah Palestina sendiri berasal dari Philistia, tanah bangsa Filistin kuno yang dalam kitab suci digambarkan sebagai musuh Israel[9]. Dengan demikian, Kaisar Hadrian sengaja memilih nama yang menghapus jejak Israel-Yehuda dari peta dunia kuno.
Era Bizantium, Islam, dan Ottoman
Nama Palestina terus bertahan melewati era Kristen Bizantium. Setelah Yerusalem ditaklukkan Umar bin Khattab (638 M), wilayah ini masuk ke dalam administrasi Islam sebagai Jund Filastin. Pada masa Abbasiyah hingga Ottoman, istilah Filastin tetap digunakan dalam dokumen resmi dan catatan sejarah, misalnya karya Al-Tabari[10].
Mandat Inggris hingga Masa Modern
Pada abad ke-20, nama Palestina kembali mendapat bentuk politik resmi ketika Inggris menguasai wilayah itu melalui Mandat Liga Bangsa-Bangsa (1917–1948)[11]. Setelah Israel berdiri pada 1948, istilah Palestina melekat sebagai identitas bangsa Arab yang kehilangan tanahnya[12].
Kesimpulan
Nama sebuah wilayah ternyata berubah mengikuti arah sejarah:
- Daud–Sulaiman: Kerajaan Israel bersatu.
- Pasca perpecahan: Israel (utara) dan Yehuda (selatan).
- Masa Romawi: Iudaea, lalu menjadi Syria Palaestina (135 M).
- Era Islam: Filastin.
- Era modern: Palestine di bawah Inggris, lalu identitas bangsa Palestina.
Kaisar Hadrian adalah tokoh yang pertama kali mengubah nama Yudea menjadi Palestina. Langkah politik itu masih berdampak hingga hari ini, menjadikan Palestina sebagai salah satu nama paling sarat muatan sejarah politik dan kolonialisme di dunia.
Referensi
- *Alkitab*, 2 Samuel dan 1 Raja-raja.
- Finkelstein, Israel & Silberman, Neil Asher. The Bible Unearthed: Archaeology’s New Vision of Ancient Israel and the Origin of Its Sacred Texts. Free Press, 2001.
- Grabbe, Lester L. Ancient Israel: What Do We Know and How Do We Know It? T&T Clark, 2007.
- Flavius Josephus. Antiquities of the Jews.
- Catatan Babilonia kuno tentang kehancuran Yerusalem (abad ke-6 SM).
- Schürer, Emil. The History of the Jewish People in the Age of Jesus Christ. Edinburgh: T&T Clark, 1973.
- Wikipedia, “Syria Palaestina.”
- Goodman, Martin. Rome and Jerusalem: The Clash of Ancient Civilizations. Vintage, 2007.
- TheArchaeologist.org, “Why Did Hadrian Rename Judea to Syria Palaestina?”
- Al-Tabari. Tarikh al-Rusul wa al-Muluk.
- *Encyclopaedia Britannica*, “Palestine.”
- *1911 Encyclopaedia Britannica*, “Palestine.”
Posting Komentar