Dugaan ijazah palsu pak Jokowi. Beliau tegas menyatakan akan menunjukkan ijazah aslinya di pengadilan. Pernyataan ini mencerminkan sikap kesatria, jujur dan transparan.
Ini bukan satu-satunya kejadian, bukan hal baru. Pak Jokowi sejak jadi pejabat publik, sudah berkali-kali menunjukkan karakter LALI (lain disana, lain disini) atau LARI LASO (lain hari ini, lain besok) pokoknya Lain dibilang, lain dikerjakan.
Masih teringat ketika ia berjanji tidak akan bagi-bagi kursi kepada partai politik. Faktanya, komposisi kabinet justru disusun dengan dasar kompromi politik, termasuk mengakomodasi mereka yang terang-terangan berseberangan di pilpres. Ia pernah mengatakan tak akan cawe-cawe dalam pemilu. Tapi rakyat menyaksikan bagaimana putranya, Gibran Rakabuming, bisa maju pilpres lewat pintu belakang MK. Jokowi juga pernah menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan. Tapi manuver politik yang menjurus minta 3 periode sempat berkembang dan dibela.
Kini soal ijazah, publik kembali merasakan omon-omon ala jokowi. Fotokopi ijazah bisa jadi sah menurut prosedur hukum, tetapi tidak menyentuh aspek moral dan keterbukaan seorang tokoh negara. Jika ex Presiden ini memang yakin tak ada yang perlu disembunyikan, mengapa tidak hadir langsung dengan membawa dokumen aslinya?
Jokowo lain dibilang lain dikerjakan, semoga tidak diwariskan.
Posting Komentar