Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia (Mei 2025) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah Prabowo-Gibran hanya mencapai 56,2 persen, turun signifikan dari angka sebelumnya 80an%. Penurunan ini menjadi sinyal bahwa banyak kebijakan publik saat ini belum menjawab kebutuhan nyata masyarakat. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya pemetaan sosial politik yang akurat dalam proses perumusan kebijakan.
Apa Itu Pemetaan Sosial Politik?
Pemetaan sosial politik adalah proses
sistematis untuk memahami dinamika sosial, budaya, ekonomi, dan politik
masyarakat secara mendalam. Lewat metode ini, pemerintah dapat mengetahui:
· Apa yang sebenarnya dirasakan dan dibutuhkan
rakyat
· Di mana titik ketimpangan pelayanan atau
keadilan sosial
· Bagaimana opini publik berkembang di berbagai
wilayah
Tanpa pemetaan yang menyeluruh, pemerintah
cenderung membuat kebijakan berbasis asumsi, selera, bukan realitas.
Mengapa Pemetaan Sosial Penting untuk Meningkatkan Kepuasan Publik?
1.
Menghindari
Kebijakan yang Salah Sasaran
Banyak program nasional, seperti pembangunan IKN atau bantuan sosial, menuai
kritik karena tidak mempertimbangkan kondisi lokal. Dengan pemetaan sosial,
potensi resistensi bisa diidentifikasi lebih awal.
2.
Membaca
Sentimen Publik Secara Real-Time
Analisis media sosial dan partisipasi digital bisa menjadi alat untuk mengukur
mood dan harapan publik terhadap pemerintah secara langsung. Ini dapat menjadi
indikator kinerja kebijakan yang lebih jujur dibanding laporan formal bahkan
bisa ABS (asal bapak senang).
3.
Membuka
Ruang Partisipasi Masyarakat
Kebijakan yang dibuat dengan mendengarkan masyarakat akan lebih diterima.
Pemetaan sosial memperkuat demokrasi partisipatoris, yang kini makin dituntut
publik.
Turunnya Kepuasan Publik adalah Alarm
Survei Indikator juga menunjukkan turunnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga eksekutif dan meningkatnya sentimen
apatis terhadap proses politik. Ini bukan hanya soal komunikasi politik yang
lemah, tapi juga kebijakan yang dianggap jauh dari realitas kehidupan warga.
Dengan memetakan secara cermat kondisi sosial masyarakat, pemerintah tidak hanya bisa meningkatkan efektivitas kebijakan, tetapi juga membangun kembali kepercayaan dan kepuasan publik.
Kesimpulan
Saat kepuasan publik terhadap pemerintah
menurun, solusi bukanlah memperbanyak pencitraan atau kampanye, melainkan memperbaiki
cara mendengar suara rakyat. Pemetaan sosial politik harus menjadi
instrumen wajib dalam setiap proses penyusunan kebijakan, dari pusat hingga
desa.
Posting Komentar