Penunjukan Letjen (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai, serta Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak, bukan pergantian jabatan biasa. Ini sinyal kuat bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan _sapu bersih_ di salah satu lini terpenting pengelolaan keuangan negara.
Selama ini, Bea Cukai dan Pajak menjadi pintu masuk utama praktik rente, pungutan liar, mafia penggelapan pajak, jalur penyelundupan yang merugikan negara. Oleh karena itu, penempatan figur baru dengan rekam jejak tegas di posisi strategis ini adalah langkah tepat dan sangat diperlukan.
Menghadirkan eks-militer seperti Letjen Djaka di jajaran pengelola institusi keuangan negara bukan hanya simbol keberanian, tetapi juga bentuk tindakan nyata untuk melawan konspirasi bisnis gelap yang selama ini mengandalkan suap dan berbagai praktik ilegal demi memuluskan agenda mereka, baik yang legal maupun ilegal masuk dan keluarnya barang di Indonesia.
Langkah ini bisa jadi titik balik bagi peningkatan integritas dan pengawasan yang ketat di sektor yang sangat vital bagi penerimaan negara. Dengan disiplin dan ketegasan ala militer, diharapkan institusi Bea Cukai mampu menutup celah-celah korupsi dan penyelundupan yang selama ini sulit diberantas.
Ini niat serius pak Prabowo, harus didukung penuh, sambil tetap mengawal agar profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas menjadi landasan utama dalam pengelolaan keuangan negara.
SELAMAT TAKE OFF DAIVONEWS
BalasHapussemoga Indonesia jadi baik kedepannya
BalasHapusPosting Komentar