Situasi internal Israel dan Palestina, pandangan politik masing-masing pihak

Situasi Internal Israel

1.                Kubu Garis Keras (Right-wing/Religius-Nasionalis):

·         Mendorong visi Greater Israel (Eretz Yisrael HaShlema), yang mencakup seluruh wilayah antara Sungai Yordan dan Laut Tengah.

·         Menolak pembentukan negara Palestina.

·         Mendukung perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan menganggap wilayah tersebut sebagai bagian sah dari Israel.

·         Tokoh dan partai terkait: Likud (di bawah Benjamin Netanyahu), Religious Zionism, Otzma Yehudit, dan komunitas pemukim.

·         Mengandalkan argumen keamanan, agama, dan sejarah.

2.                Kelompok Moderat/Liberal (Center-Left):

·         Mendukung solusi dua negara: Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai sebagai negara berdaulat.

·         Mengakui hak warga Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

·         Menolak ekspansi permukiman yang dinilai menghalangi perdamaian.

·         Tokoh dan partai terkait: Meretz (sebelum dibubarkan), Partai Buruh, sebagian dari Yesh Atid, aktivis masyarakat sipil.

·         Biasanya mendorong perundingan damai dan solusi diplomatik.

Situasi Internal Palestina

1.                Kubu Garis Keras (Militan/Islamis):

·         Menolak keberadaan negara Israel.

·         Mengusung ide satu negara Palestina dari sungai (Jordan) hingga laut (Mediterranean).

·         Mengandalkan perlawanan bersenjata dan jihad sebagai jalan utama.

·         Kelompok utama: Hamas (di Gaza), Jihad Islam Palestina.

·         Secara ideologis menolak negosiasi damai permanen dengan Israel.

2.                Kelompok Moderat/Nasionalis (Pendukung Solusi Dua Negara):

·         Mendukung solusi dua negara dengan batas 1967: Palestina merdeka di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.

·         Bersedia berunding dengan Israel melalui jalur diplomasi.

·         Dipimpin oleh Otoritas Palestina (PA) yang dikuasai oleh Fatah.

·         Didukung oleh sebagian masyarakat internasional, termasuk Uni Eropa dan PBB.

Konflik Israel-Palestina tidak hanya pertikaian antara dua kelompok etnonasional, tapi juga merupakan konflik internal dalam masing-masing kubu. Baik di Israel maupun di Palestina, terdapat perbedaan pandangan mendalam yang saling bertolak belakang antara yang menginginkan dominasi total versus yang mengupayakan koeksistensi melalui solusi dua negara.

_____________________

0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama